Lihat Bagaimana PENJAHAT Di ATM Beraksi ???

So... simak aja semoga bermanfaat

1. Awal Mulanya

Pada gambar ini terlihat seseorang sedang melakukan transaksi di ATM.

2. Memasang Jebakan

Sebenarnya dia lagi memasang suatu alat di slot tempat kartu ATM dimasukkan. (Here's the Bad Guy !)

3. Siap Siaga Selalu

Tindakan ini tentu saja sangat beresiko. Sehingga penjahat-2 ini biasanya bekerja secara berkelompok, seperti yg terlihat digambar ada temennya yg bertugas mengawasi di luar. Jaga-2 kalo ada orang lain yg liat atau mungkin ada calon "korban potensial" yg mau masuk ke ATM tersebut.

4. Si Korban

Nah ini dia korbannya - Very Unlucky Guy (and it could be you) yg masuk setelah jebakan terpasang. Dia memasukkan kartu ATMnya seperti biasa untuk melakukan transaksi.

5. Trouble Comes

Setelah selesai bertransaksi anehnya kartu ATM nya gk gak bisa dikeluarkan lagi dari mesinnya. "Tertelan".

Bingunglah si korban, "Ada apa ini ?" Mungkin itu yg ada dipikiran dia saat itu.

Dan kalo kamu lihat gambar di pojok kiri atas... Yeah! [i]"Bantuan"[i] akan segera datang !

6. Ada Orang Baik Yg "Bersedia" Bantuin

Di gambar ini si penjahat berpura-pura menawarkan bantauan ke sang korban yg lg bingung, panik dan gk waspada. Tujuan utama dari si kriminil adalah mengetahui nomor PIN kartu ATM si korban yg lg "tertelan" ini. Bagaimana caranya ?

7. Mendapatkan Nomor PIN

Si penolong yg baik hati ini meyakinkan korbannya bahwa cara mengeluarkan kartu ATM adalah dengan menekan nomor PIN dan disaat bersamaan Dia akan menekan tombol "Cancel""Enter". Intinya dia ingin tahu berapa sih nomor PIN si korban ini. Pada gambar ini bisa kamu lihat kalo si penjahat dengan bebas melihat tombol apa aja yg ditekan oleh si korban (ngapalin 6 digit nomor PIN adalah hal yg mudah).

8. Usaha Yang Sia-Sia

Setelah berusaha berkali-kali (dan tentunya sia-sia belaka) si Penolong akan meyakinkan sang korban kalo kartunya sudah benar-benar tertelan oleh mesin ATM dan menyarankan kepada si korban untuk menghubungi pihak Bank.

9. Mengeluarkan Kartunya Kembali

Setelah situasi aman terkendali sang penolong eh penjahat ini akan kembali lagi untuk mengeluarkan kartu ATM dr alat jebakan yg dia pasang sebelumnya. Gak cuma kartu aja dia juga telah mendapatkan nomor PIN nya yg gak sengaja diperlihatkan korban kepada bajingan ini.

10. The Escape

Dari jam yg tertera di rekaman CCTV bisa diketahui dia hanya perlu waktu 24 detik untuk beraksi dan menurut catatan pihak bank penjahat ini berhasil membawa kabur duit $4.000 dari rekening 11. Senjata Rahasia

Dan ternyata alat yg digunakan seperti disamping ini terbuat dari kertas film x-ray (kalo kamu pernah foto rotgen pasti tau). Kenapa pake kertas film x-ray ? Alasannya sederhana warnanya sama dengan bibir slot kartu di mesin ATM ! Gak tau ni kalo ATMnya bank-2 kita warnanya apa, mungkin juga penjahat lokal memakai bahan yg lain.

12. Cara Memasangnya

Alat ini dimasukkan pd slot kartu dg posisi seperti ini. Pada ujung-2 nya dilipat dan diberi lem agar bisa melekat pada sisi luar maupun dalam dr bibir slot kartu ATM.

13. Tak Terlihat Kan ?

Dengan pemasangan yg "benar" kertas film tadi hampir tak terlihat apalagi bagi orang-2 yg tidak waspada.

14. Kenapa Kartunya Gak Bisa Keluar ?

Untuk mencegah kartu keluar dari slot (setelah transaksi normal dilakukan) dua sisi dari alat jebakan ini dipotong membentuk celah untuk menangkap kartu yg akan keluar dari mesin.

15. Cara Mengambil Kartunya

Gampang kan ? Si penjahat tinggal menarik bagian alat yg dilipat.

Tips Buat Kamu :
Saat kartu ATM mu tiba-tiba bermasalah (macet) segera cermati slot tempat kartu ATM dimasukkan barangkali ada sesuatu yg "aneh" disitu. Kalo ada semacam kertas seperti diatas tarik aja !
( tindakan ini gk perlu dilakukan kalo td kamu keliru masukin nomor PIN lebih dari 3X )

Segera telfon pihak bank (biasanya ada nomor yg tertera disamping mesin ATM) dan jangan meninggalkan lokasi ATM sampai ada petugas yg datang.

Tetap waspada dan jangan panik.
Sekali lagi tetap waspada !



Legenda El Dorado dan harta karun danau Guatavita



Ketika Christopher Colombus menemukan benua Amerika, kisah mengenai dunia baru yang kaya akan emas sampai ke Eropa. Tidak lama kemudian, para penakluk Spanyol mulai masuk ke peradaban Amerika Tengah dan Selatan termasuk Aztec dan Inca.

Francisco Pizzaro (1475–1541), yang berhasil menaklukkan peradaban Inca yang kaya raya pada tahun 1530an percaya kalau di tempat lain di benua itu masih tersimpan kekayaan tersembunyi yang bernilai besar.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan konfirmasi mengenai hal ini.

Tidak lama setelah penaklukkan itu, seorang pembawa pesan dari suku tidak dikenal muncul di Peru, tempat kerajaan Inca, dengan sebuah pesan untuk Raja Inca. pembawa pesan ini tidak tahu kalau kerajaan Inca telah ditaklukkan oleh Pizarro.

Setelah diinterogasi oleh para prajurit Spanyol, pembawa pesan itu berkata kalau ia adalah anggota salah satu suku di wilayah Bogota. Menariknya, pembawa pesan ini juga menceritakan mengenai sebuah kerajaan lain di wilayah yang sama dimana Rajanya berselimutkan debu emas dan berenang di danau emas.

Legenda yang mereka dengar inilah yang kemudian disebut dengan El Dorado yang berarti "Manusia bersepuh Emas".

Tertarik untuk mendapatkan emas yang lebih banyak, para penakluk dari Spanyol ini kemudian mengirimkan paling tidak lima ekspedisi besar untuk mencari El Dorado.

Salah satu ekspedisi yang dikirim adalah ekspedisi yang dipimpin oleh Gonzalo Jimenez de Quesada yang berangkat pada tahun 1536.

Bersama 500 prajuritnya, Ia masuk ke belantara lebat yang sekarang termasuk wilayah Columbia. Setelah menjelajah cukup lama dan menjumpai berbagai rintangan, Quesada dan timnya menemukan suku Chibca yang kaya raya. Namun, mereka tidak menjumpai raja emas dan danau emas yang dicari.

Tetapi, suku tersebut menceritakan kepada Quesada mengenai sebuah danau misterius di kawah gunung di dataran tinggi Andes di Bogota yang bernama Guatavita. Menurut mereka, setiap tahun, di danau itu, sebuah upacara misterius dilakukan oleh suku setempat yang bernama Muisca sebagai persembahan terhadap dewa mereka.


Sang raja, yang juga disebut Zipa, akan dibaluri dengan lumpur yang kemudian dilapisi lagi dengan debu emas. Setelah itu, ia bersama para tetua suku yang lain akan mengayuh rakit yang berisi emas perak dan perhiasan lainnya hingga ke tengah danau.

Setelah sampai di tengah, mereka akan membuang emas perak itu ke dalam danau. Lalu sang raja akan terjun ke danau untuk membersihkan tubuhnya dari debu emas dan lumpur yang menyelimuti tubuhnya.

Mendengar kisah luar biasa ini, Quesada memutuskan untuk mencari El Dorado.

Ia tidak bisa menemukan suku Muisca atau kota emas yang dimaksud, namun ia berhasil menemukan danau Guatavita.

Ketika penemuan ini diumumkan ke Spanyol, sebuah usaha dilakukan untuk mengeruk danau ini pada tahun 1545. Usaha ini dipimpin oleh Hernan Perez de Quesada, saudara laki-laki dari Jimenez de Quesada.

Quesada menggunakan para pekerja untuk mengeringkan danau dengan ember-ember raksasa. Setelah tiga bulan, level permukaan air danau turun sekitar 3 meter dan Quesada berhasil mendapatkan 18 kilogram emas dari dalamnya.

Pada tahun 1580an, seorang pedagang dari Bogota bernama Antonio de Sepulvada


mengerahkan 8.000 penduduk setempat dalam usahanya untuk mengeringkan danau itu dengan cara membuat pintu-pintu air di sisi danau. Ia berhasil menurunkan permukaan danau hingga 20 meter.Dengan cara ini ia berhasil menemukan emas dalam jumlah yang cukup besar. Namun kemudian sisi danau runtuh dan menewaskan banyak pekerja. Proyek ini kemudian dibatalkan.

Hari ini, kita masih bisa melihat sisi danau yang terpotong, sisa-sisa usaha yang dilakukan oleh Sepulvada.

Pada tahun-tahun berikutnya, ambisi bangsa Eropa untuk menemukan El Dorado muncul kembali ketika seorang pria misterius bernama Juan Martinez menceritakan mengenai sebuah kota emas bernama Manoa. Kota ini bisa saja berhubungan dengan legenda El Dorado, namun bisa juga tidak. Yang pasti, bangsa Eropa semakin percaya kalau Benua Amerika menyimpan kekayaan dalam jumlah besar.

Martinez bercerita kalau ia adalah seorang pengawas amunisi di sebuah kapal Spanyol yang menjelajahi sungai Caroni yang terhubung dengan Sungai Orinoco. Kapal mereka menjelajahi sungai hingga jauh ke dalam hutan belantara. Namun, gudang mesiu yang diawasinya meledak sehingga penjelajahan ini pun dibatalkan. Sebagai hukuman bagi Martinez, ia ditinggalkan di sungai tersebut dengan sebuah sampan.

Lalu, Martinez mengaku berjumpa dengan sekelompok anggota suku indian yang bersahabat. Mereka menutup mata Martinez dengan kain dan membawanya ke kerajaan mereka yang disebut Manoa. Martinez mengatakan kalau Istana raja Manoa yang dikunjunginya itu terbuat dari emas.


Pada tahun 1586, kisah ini sampai ke telinga Sir Walter Raleigh, seorang penjelajah ternama yang pernah mendirikan koloni pulau Roanoke yang legendaris.

Pada tahun 1595, Raleigh bersama rekan-rekannya berlayar menjelajahi sungai Orinoco di Amerika Selatan demi untuk menemukan Manoa. Namun, ekspedisi itu tidak menghasilkan apa-apa. Menariknya, mereka menemukan Jangkar Kapal Spanyol Martinez yang tersisa ketika terjadi ledakan di kapal. Jadi, paling tidak ada bagian dari kisah Martinez yang dapat dipercaya.

Walaupun tidak menemukan kerajaan emas Manoa, Raleigh membawa banyak sampel flora dan fauna yang eksotik serta sebuah batu indah yang menandakan adanya kekayaan alam luar biasa di tempat itu. Raleigh bahkan menulis sebuah buku mengenai penjelajahannya ini.

Raleigh sendiri percaya kalau kota Manoa sebenarnya terletak di wilayah danau Parime di belakang pegunungan wilayah Guyana. Ia bahkan menyediakan sebuah peta yang sangat akurat mengenai letak wialayah ini.

Pada tahun 1618, Raleigh kembali melakukan eskpedisi kedua untuk menemuan kota ini dengan biaya dari kerajaan Inggris. Namun ekspedisi ini juga gagal membawa hasil.

Kisah El Dorado tidak berhenti pada abad pertengahan saja. Para penjelajah abad-abad berikutnya masih terus mencoba menemukan kota emas tersebut. Walaupun begitu, perhatian terhadap danau Guatavita tidak pernah surut.

Pada tahun 1911, sebuah perusahaan pembuat emas kembali mencoba peruntungannya di danau Guatavita. Mereka berhasil membuang sebagian besar air danau itu dengan membuat terowongan dan pintu air. Namun, lumpur danau itu dengan segera mengeras dan hujan segera memenuhi danau itu kembali. Mereka hanya menemukan beberapa objek emas yang kemudian dilelang untuk membayar para investornya.

Pada tahun-tahun berikutnya, minat mencari El Dorado sepertinya mulai berkurang. Kebanyakan orang mulai beranggapan kalau El Dorado mungkin hanya sebuah legenda. Bahkan ada satu pendapat yang mengatakan kalau suku Indian yang menceritakan soal El Dorado mungkin telah berbohong untuk mengalihkan perhatian para penakluk dari desa mereka.

Namun, sebuah petunjuk besar muncul pada tahun 1969.

Dua orang pekerja yang sedang menggali di sebuah gua kecil di dekat Bogota tanpa sengaja menemukan sebuah patung emas. Patung itu berbentuk rakit dengan figur kepala suku dan delapan pria yang sedang mengayuh di atasnya.


Bentuk patung ini segera mengingatkan para peneliti dengan ritual El Dorado yang telah diceritakan selama ratusan tahun. Jadi, legenda itu ternyata benar.

El Dorado memang ada.

Namun, peneliti dari Los Andes University bernama Carl Langebaek punya pendapat sendiri. Menurutnya, El Dorado mungkin hanyalah sebuah produk dari imajinasi para penjelajah. Katanya:

"El Dorado tidak akan pernah ditemukan. Orang-orang akan selalu mencari emas di tempat yang paling mustahil sekalipun. Tidak peduli bahkan jika mereka menemukan satu istana emas sekalipun, selalu ada alasan untuk mencari El Dorado yang lain."Hari ini, Danau Guatavita terlihat sepi. Bahkan Turis pun jarang keliatan. Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Columbia memutuskan untuk menutup wilayah itu karena orang-orang sering membuang sampah ke dalamnya atau mencuci mobil di sana.

Saat ini hanya ada satu petugas pengawas yang ditempatkan untuk mengawasi danau itu.Jamie Beltran, sang pengawas percaya kalau danau itu meyimpan rahasia El Dorado.

"Saya yakin, emas dari El Dorado ada di dalam sana." Katanya sambil memandang air danau yang tenang.

Apa yang dipercayai oleh Beltran juga dipercaya oleh banyak orang lainnya. Tetapi, mungkinkah suatu hari danau Guatavita akan membuka rahasianya?

Cerita Dewasa - Liburan bersama sopir dan pengawal pribadi


Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya beberapa tahun yang lalu, ketika itu saya masih aktif bekerja pada sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Saya bekerja mempunyai kedudukan yang cukup lumayan dan berpenghasilan lumayan pula. Saya bekerja mendapat antar jemput dan dikawal oleh seorang Satpam kantor. Sebut saja Sopir saya bernama Giman dan Satpam saya bernama Robin.

Saya sangat dekat pada mereka dan tidak ada batas untuk jarak antara atasan dengan bawahan. Merekapun sangat menghormati saya dan sebaliknya. Pernah saya mengajak mereka untuk berlibur dan saya mentraktir mereka. Mereka sangat girang karena ini bukan pertama kalinya diajak liburan. Ketika itu saya mengajak mereka berlibur ke daerah Puncak Cipanas, saya menyuruh Giman untuk mengarahkan kendaraan ke daerah Sanggabuana. Giman menuruti perintah saya dan mobilpun diarahkan. Ketika sudah dekat saya arahkan kendaraan belok kiri setelah kantor salah satu Bank Pemerintah. Jam menunjukkan pukul 20.00 wib.

Ketika memasuki daerah tersebut ada beberapa orang mengejar mobil kami dan ada yang lompat kebagian belakang untuk ikut dengan kami. saya suruh Giman untuk menghentikan mobil dan Robin turun untuk menegurnya. Rupanya orang-orang tersebut adalah penghubung beberapa PSK sekitar. Orang-orang tersebut turun dan meninggalkan kami, kami melanjutkan perjalanan untuk menelusuri lorong/gang untuk menuju tempat mangkalnya para PSK yang sudah terkenal tersebut.

Setibanya disana kami disambut oleh seorang PSK yang rupanya telah mengenali mobil kami dan Dia masuk kedalam mobil. Sebut saja PSK tersebut bernama Tia, Tia langsung mencium pipi saya karena sudah kenal. Giman dan Robin tersenyum melihat hal tersebut.

"Kenapa pada senyum..?" tanyaku pada mereka.
"Ach.. Nggak kok Pak.." jawab mereka berbarengan.
"Kenalin ini Tia.." kataku lagi.
"Tia.." Tia mengulurkan tangannya.
"Kalian pada mau nggak..?" tanyaku lagi pada mereka.
"Malu Pak.." jawab Giman.
"Kenapa mesti malu, kan ada saya.." hiburku lagi.
"Nggak punya anu Pak.." jawab Robin sambil jari jempol dan telujuknya digesekkan.
"Tenang aja.. saya yang traktir.." jawabku.
"Pilih sana.. Semuanya Ok.. Kok " kataku lagi.
"Pilih Mas.. Mumpung masih agak siang.." suruh Tia.

Giman dan Robin turun dari mobil dan pergi kerumah dimana Tia dan teman-temannya ngumpul, Tiapun mendampingi mereka sedangkan saya menunggu dimobil.

"Disini terjamin dech Mas.." kata Tia memberi garansi.
"Saya pilih yang ini.." kata Giman sambil menunjuk salah satu PSK. Tia pun memanggil Rani dan langsung diperkenalkan kepada Giman.
"Saya pilih yang itu.." Robinpun nggak mau kalah.

Tia memanggil Tuti dan langsung diperkenalkan kepada Robin. Setelah menemukan pasangan masing-masing, mereka kembali ke mobil. Mobil Kijang kapsul kamipun pergi meninggalkan lokasi dan menuju kevilla yang biasa saya pakai untuk liburan bersama Tia, Villa tersebut cukup luas dan besar karena mempunyai 4 kamar tidur dan semuanya ada kamar mandinya didalam. saya menempati kamar tidur utama yang berukuran cukup luas.

Sebelum menempati kamar masing-masing, kami berkumpul diruang tengah untuk menikmati bekal yang kami bawa dari Jakarta beramai-ramai sambil minum-minum beer dan beberapa minuman beralkohol cukup tinggi seperti Vodca dan Beefeater yang harum seperti parfume. Setelah mereka kelihatan sudah pada mulai pening, saya suruh mereka memasuki kamar masing-masing dan Merekapun pergi meninggalkan saya dan Tia yang masih asyik menikmati minuman. Rupanya Tia sudah agak mabuk dan bicaranya sudah ngawur, saya bawa Tia ke kamar dan saya rebahkan ditempat tidur. Tia menarik saya untuk menemaninya tidur, Tia langsung meraih ikat pinggangku dan langsung memerosoti celanaku.

"Hallo Babby.." Salamnya ketika melihat kemaluanku menyembul keluar dari sarangnya.

Tia langsung mengulumnya dengan ganas dan rakus, karena sudah kangen merasakan sodokkan dari kemaluanku ini. Sayapun melepaskan baju yang belum sempat dilepaskan oleh Tia, karena sudah nafsu ingin melahap kemaluanku.

"Hmm.. Chayaang.." gumamnya sambil terus mengulum kemaluan saya.

Saya tarik rambutnya perlahan dan saya suruh Tia untuk melepaskan pakaiannya. Tiapun langsung melepaskan pakaiannya sampai benar-benar polos alias bugil. Tia berdiri diatas saya sambil menari-nari erotis serta mengusap-usap bibir vaginanya yang merah merekah, saya hanya tersenyum melihat tingkah lakunya yang lucu. Tia secara perlahan-lahan mendekatkan bibir vaginanya kekemaluan saya sambil menari-nari dan digesek-gesekkan vaginanya sehingga membuat kemaluanku tegang. Melihat kemaluanku sudah tegak lurus tepat dibibir vaginanya, Tia langsung menghujamkan agar kemaluan saya memasukki lubang vaginanya.

Tetapi kemaluanku tidak mau masuk juga karena lubang vaginnya sempit. Akhirnya Tia merebahkan diri sambil mengangkangkan kedua pahanya agar vaginanya terbuka lebar dan saya disuruhnya untuk mengambil posisi menindihnya dari atas. Saya mengarahkan kemaluan saya tepat dibibir vaginanya dan masih tidak bisa masuk juga, maka dengan secara paksa saya tekan kepala kemaluan saya dengan jari agar dapat memasukki lubang kemaluannya dan akhirnya masuk juga.

"Ouuchh.. Sakit.. Aa'.." desah Tia dengan kebiasaan memanggilku Aa'.
"Habisnya peret sichh.." kataku pelan.

Saya menekan terus kemaluan saya dan masuklah semua sampai dalam dan saya masih membiarkan kemaluan saya terbenam tanpa melakukan reaksi apa-apa, saya hanya melakukan ciuman bibir dengan bersemangat Tia mengulum bibir saya serta memeluk pinggang saya agar kemaluan saya menekan lebih dalam lagi.

"Hemm.. Emm.." suaranya pelan sambil terus mengulum bibir saya.

Saya mulai melakukan goyangan turun naik ketika Tia memulai menggoyang pinggulnya kekiri dan kanan. Tia semakin menggila goyangannya ketika sudah mencapai orgasmenya yang pertama dan himpitan vaginanya semakin menyempit dan licin setelah cairan kenikmatan mulai membasahi lubang vaginanya.

"Aa'.. Tiaa.. Nggak.. Kuaatt.." desahnya panjang.

Tiapun mengendurkan himpitan pahanya karena lemas setelah orgasme. saya masih membenamkan kemaluan saya tanpa reaksi apa-apa, karena saya sedang berusaha agar Tia bangkit kembali gairahnya dengan cara menciumi bagian belakang telinganya serta membuat merah sekitar leher dan susunya dengan cupangan. Beberapa menit kemudian Tia bangkit lagi dan meminta agar ganti posisi, Tia mengubah posisinya menungging seperti anjing sedang mau pipis. Sayapun menghujamkan kemaluan saya dari belakang mengarahkan ke lubang vaginanya.

"Aa'.. Enak sekali A'.." desahnya. Saya mulai memompa maju mundur kemaluan saya sesuai dengan irama permainan pada lazimnya. Dan beberapa menit kemudian Tia mendesah-desah nikmat.

"Aa'.. Tooloong A'.." desahnya.
"Yaa.. Keapa chayaang.." kataku.
"Tiaa nggak.. Tahann.. A'.." desahnya lagi.
"Tahan sebentar chayaang.. Aa'.. Jugaa " kataku lagi.

Saya semakin gencar memompa maju mundur agar kami dapat merasakan orgasme secara bersamaan. Dan akhirnya saya dan Tia mencapai puncaknya secara berbarengan. Setelah kemaluanku mulai menciut, saya melepaskan dari lubang vaginanya Tia dan terkulai lemas ditempat tidur sambil berpelukkan.

Beberapa menit kemudian saya timbul niat jailku untuk mengerjai Giman dan Robin, saya keluar kamar bersama Tia masih dalam keadaan bugil menuju kamar Giman dan Rani. Saya ketuk pintu kamar mereka dan Giman membukakan pintu dengan menggunakan handuk, Gimanpun kaget karena melihat saya dan Tia datang dengan keadaan bugil.

"Ngapain ditutupi, buka.." perintahku pada Giman.
"Maalluu Pak.." jawabnya gugup.
"Buka.." perintahku sekali lagi.

Gimanpun melepaskan lilitan handuk dan tersembulalah kemaluannya yang masih tegang dan agak basah pada batangnya.

"Kamu lagi main ya barusan..?" tanyaku pada Giman.
"Iyyaa.. Pak.." jawabnya gugup.
"Ayo sana.. Teruskan lagi.." kataku.

Gimanpun mau menutup pintu, tetapi saya menahannya dan kami masuk kedalam untuk melihat Giman main dengan Rani. Giman menaiki tempat tidur dengan perasaan malu-malu.

"Ayo teruskan.. Kan lagi nanggung tadi.." kataku pada Giman.

Rani masih menutupi tubuhnya denga selimut karena malu dengan keberadaan kami.

"Ayoo.. Ran.. Teruskan lagi.." kata Tia memberi semangat.

Ranipun membuka selimutnya dan dilemparkan kelantai, Gimanpun mengarahkan kemaluannya kelubang vagina Rani dan langsung memompanya. Beberapa menit kemudian Giman mencapai orgasmenya.

"Oohh.." desah Giman sambil memeluk Rani serta mencium bibirnya.

Kami tahu kalau Rani belum mencapai puncaknya, melihat hal itu saya suruh Rani untuk pergi kekamar mandi agar membersihkan lubang vaginanya dari tumpahan peju si Giman. Setelah selesai membersihkan diri Rani kembali kekamar dan melihat kemaluan saya sedang dilumat oleh Tia. Rani saya suruh tidur disebelah saya dengan posisi kedua pahanya mengangkang, saya melepaskan kuluman dari Tia dan mengarahkan kemaluan saya ke lubang vagina Rani.

"Ouuchh.. Pak.. Nggak muaatt.." rintih Rani ketika kemaluan saya memasuki lubang vaginanya.

"Tahaann sebentar.." kataku.

Saya memompa kemaluan saya dengan cepat agar Rani cepat-cepat mencapai orgasmenya. Benar saja, tidak lama kemudian Rani mencapai puncaknya sambil memelukku dengan erat.

"Paakk.. Raannii.. Oochh.." desahnya panjang.

Saya belum mencapai orgasme, saya mengajak Giman, Rani dan Tia untuk mengerjai Robin dan Tuti dikamar sebelah. Giman mengetuk pintu kamar Robin, Robin membuka pintu dan mengintip dar balik pintu. Betapa kagetnya Robin ketika melihat kami datang kekamarnya dalam keadaan bugil semua. Robin berusaha menutup pintu, tetapi didorong oleh Giman dan melihat kedalam tampaklah Tuti masih mengangkangkan pahanya karena lagi tanggung digenjot oleh Robin. Melihat hal itu saya menanyakan pada Robin.

"Bin.. Kamu lagi tanggung yaa..?" tanyaku.
"Iyaa.. Pak.." jawabnya gugup.
"Sudah berapa kali Kamu main..?" tanyaku lagi.
"Sudah yang ketiga Pak.." jawabnya polos.

Mendengar hal itu, saya menyuruh Tuti untuk membersihkan diri dikamar mandi dan Robin saya suruh melanjutkan permainannya denga Rani pasangan Giman. Robin menurut saja, karena takut oleh saya. Dan Rani naik ketempat tidur dan disusul oleh Robin yang kemaluannya masih tegang karena tanggung.

Tuti kembali dari kamar mandi dan dilihatnya Robin sedang menggumuli Rani, saya suruh Tuti untuk tidur disebelah Rani sambil membuka kedua pahanya dan saya mengambil posisi untuk memasukkan kemaluan saya ke lubang vagina Tuti. Saya menyuruh Tia mengerjai Giman yang hanya melongo untuk menjilati lubang vaginanya, karena saya tidak mau Tia dipakai oleh Giman. Robin rupanya sudah mencapai puncaknya secara bersamaan dengan Rani, sebab keduanya berpelukan dengan desahan panjang. Saya memompa Tuti dengan cepat agar menyusul mereka yang telah menikmati puncak kenikmatan. Rupanya Tuti lebih dulu mencapai puncaknya dan saya menyusul beberapa menit kemudian. Melihat saya mencapai puncaknya, Tia menghampiri saya dan langsung meraih kemaluan saya untuk dikulumnya agar bersih dari sisa-sisa air kenikmatan bersama Tuti tadi.

Setelah itu kami keluar kamar Robin dan berkumpul diruang tengah untuk menikmati sisa minuman yang masih ada dan dilanjutkan dengan persetubuhan secara massal dilantai ruang tengah. Tia, Rani, Tuti disuruh tidur telentang sambil mengangkangkan pahanya agar lubang kemaluannya terbuka lebar karena akan disiram minuman beralkohol yang nantinya akan diminum sambil dijilati oleh saya, Giman dan Robin. Permainan semakin pagi semakin Hot dan semakin gila, kesemuanya ini kami lakukan hingga menjelang Subuh.

Jam menunjukkan pukul 10.18 wib. saya terbangun karena badan terasa dingin, maklum kami semua tidur dilantai. Saya lihat mereka masih tertidur pulas karena kelelahan akibat permainan gila semalaman. saya melihat Tia tidur dengan posisi telentang dengan paha sebelah kanan membuka lebar, Rani tidur diatas tubuh Giman dengan kemaluan Giman masih terbenam dilubang vagina Rani, Robin tidur berpelukkan dengan Tuti. Sudah menjadi kebiasaan setiap pagi bangun tidur tidak sendiri tetapi berdua dengan saya junior alias kemaluan yang berdiri tegang.

Saya melihat posisi Tia seperti itu, maka dengan mudah saya dapat melampiaskan ketegangan kemaluan saya ini dengan menghunjam ke lubang vagina Tia yang agak terbuka. Tia terbangung ketika kemaluan saya menguak lubang vaginanya sambil membuka paha kirinya yang lurus agar membuka lebar. Melihat hal itu Tia tersenyum dan membantu dengan menggoyangkan pinggulnya. kami main tidak terlalu lama karena sudah kelelahan akibat permainan semalam.

Setelah mencapai orgasme, saya membangunkan mereka semua agar cepat-cepat membersihkan diri dan siap-siap untuk kembali ke Jakarta. Saya memberikan sejumlah uang service kami kepada Tia dan teman-temannya. Tarifnya tidak terlalu mahal, mungkin karena mereka merasa senang berteman dengan kami dan minta kami menjadi langganan dan sering-sering mengunjungi mereka lagi.

Mungkin bagi para penggemar situs ini tidak percaya bahwa saya memberikan cuma seratus lima puluh ribu untuk menemani kami dari sekitar jam 21.30 wib s/d jam 10.30 wib. Sewa Villapun cuma seratus dua puluh lima ribu permalam. Sejak kejadian ini kami sering pergi bersama dengan kurun waktu seminggu atau dua minggu sekali. Dan merekapun sudah siap ketika kami telepon dari Jakarta.

Tamat